Sejak kecil hingga sekarang, saya sebagai orang kristiani mempunyai banyak teman dari agama lain.
Hidup di Indonesia sudah tentu 90% muslim. Saya tidak pernah merasa kesulitan berteman dengan mereka walaupun saya minoritas.
Saat kelas 2 dan 3 SMA saya satu2nya orang Kristen di kelas. Tapi setiap ada acara buka puasa, dsb acaranya dirumah saya. Tiap mau ada acara di bulan ramadhan pasti mereka menanyakan pada saya bagaimana acara dilaksanakan.
Saya memang beruntung, teman2 saya sangat baik dan tidak pernah menjudge menurut agama/ ras/ apapun. Saya tetap enjoy menjalani masa2 sekolah saya.
Sampai di bangku kuliah juga sama, teman 1 kos, teman 1 kamar pun juga muslim. Tapi kami bagai saudara.
Ditempat lain saya tidak tahu bagaimana, tapi di lingkungan saya semua sangat baik dan bersahabat.
Kemarin saat Natalan teman2 saya juga kerumah untuk anjangsana.
Saya tidak peduli teman saya mengucapkan selamat natal atau tidak, yang penting mereka datang dan makan kue sambil ngobrol dengan saya, saya sudah sangat gembira.
Saya tidak peduli dengan orang yang mengharamkan ucapan selamat natal, saya tidak peduli apakah mereka aliran syiah atau sunni atau lainnya saya tidak paham.
Asal mereka masih berteman dan mau menerima saya apa adanya itu sudah lebih dari cukup.
Sahabat2 saya adalah sama seperti saudara saya sendiri. Disaat saya kesepian dan sedih, mereka ada untuk menghibur saya.
Saat saya bergembira, mereka ada disamping saya ikut tertawa bahagia.
Bagi saya, itu sudah cukup.
I love u all my friends. Especially my beloved friend Novaria Setyorini.